Sumatera Barat memang bisa dikatakan sebagai surganya arung jeram. Tak usahlah jauh-jauh ke Pesisir Selatan (Batang tarusan) atau Sijunjung (Batang Kuantan). Di kota Padang saja, kita bisa memacu adrenalin di tengah arus deras dengan berarung jeram.
Dari Pusat Kota Padang, pergilah mengarah ke Timur, tepatnya jalan menuju Kampus Uniersitas Andalas Limau Manih. Dengan kendaraan umum, anda bisa naik Bis Kota KP54 atau Angkot berwarna Hijau yang melayani trayek Kampus Unand - Pasar Raya. Sekitar setengah jam perjalanan, anda akan sampai di Kampus Unand yang terletak di lokasi perbukitan Limau Manih nan asri, jauh dari polusi kota besar.
Nah, lokasi kegiatan arus deras terletak si utara punggungan tempat bangunan megah Unand berdiri. Jika berdiri dari helipad Unand, maka aliran Batang Kuranji terlihat jelas dari sini meliuk-liuk seperti ular raksasa bermuara ke kawasan Malvinas Kota padang.
Biasanya, para penggiat arung jeram atau biasa disebut rafter memulai pengarungan di desa Lambung Bukik, sekitar 10 menit perjalanan dari Kampus unand.
Walaupun terletak di dalam wilayah Kota Padang, namun aliran sungai masih cukup jernih. Sayangnya aktifitas penebang liar di kawasan Hulu Batang Kuranji menyebabkan rentan terjadinya air bah. Ditambah lagi kegiatan penambang batu alam yang semakin merusak habitat alami Batang Kuranji.
Untuk berarung jeram, sebaiknya dilakukan pada musim penghujan karena debit air akan bertambah dan menciptakan standing wave tinggi dan jeram-jeram yang siap menerjang serta menghempaskan perahu karet. Ga tanggung-tanggung, jeram-jeram Batang Kuranji bisa mencapai grade 4 s/d 5 sehingga untuk mengarunginya perlu keahlian yang memadai dalam aktifitas beresiko tinggi ini.
Batu-batu besar yang ada di sepanjang kawasan ini seolah-olah hilang ditelan arus dan menciptakan bentukan sungai yang berbahaya namun sangat mengasyikan untuk berarung jeram. Tentunya kekompakan tim dan pengetahuan self rescue harus dimiliki oleh seluruh anggota Tim. Jika tidak, bahaya maut menanti.
Dalam sejarah arung jeram Sumatera Barat, Batang Kuranji telah menelan korban seorang rafter andalan Sumatera Barat, Donald MP yang juga Anggota MAPALA UNAND.
Salah satu jeram yang terkenal dinamakan jeram ‘letter S’ dimana aliran sungai memang membentuk huruf ‘S’ dan menjadi jeram penutup Batang Kuranji. Setelah lebih kurang 2 jam memacu adrenalin, pengarungan harus dihentikan karena sungai dibendung tepatnya di bawah jembatan By Pass.
Arung jeram memang berbahaya. Namun dengan pengetahuan yang memadai, kegiatan ini akan menjadi sangat mengasyikan dan membuat ketagihan. Informasi lebih lengkap tentang pengarungan Batang Kuranji, anda dapat menghubungi langsung kantor MAPALA UNAND yang terletak di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas. Jika rafter mereka sedang melakukan pengarungan, anda bisa langsung turun. (Ahmad Medapri)
copy by mapalaunand.com
Info untuk kenyamanan perjalanan wisata anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar